Big Yellow Taxi

Apakah anda menyadari bahwa lagu “Big Yellow Taxi” oleh Counting Crows menyinggung hal yang berkaitan dengan perencanaan yang berkelanjutan?

“Big Yellow Taxi”
(Counting Crows feat. Vanessa Carlton)

They paved paradise and put up a parking lot
With a pink hotel, a boutique, and a swingin’ hot spot
Don’t it always seem to go
That you don’t know what you got ’til it’s gone
They paved paradise and put up a parking lot

They took all the trees, and put em in a tree museum
And they charged the people a dollar and a half to see them
No, no, no
Don’t it always seem to go
That you don’t know what you got ’til it’s gone
They paved paradise, and put up a parking lot

Hey farmer, farmer, put away your DDT
I don’t care about spots on my apples,
Leave me the birds and the bees
Please
Don’t it always seem to go
That you don’t know what you got ’til it’s gone
They paved paradise and put up a parking lot
Hey now, they paved paradise to put up a parking lot
Why not?

[Adam]
Listen, late last night, I heard the screen door slam
And a big yellow taxi took my girl away
Don’t it always seem to go
That you don’t know what you got ’til it’s gone
They paved paradise and put up a parking lot
Well, don’t it always seem to go
That you don’t know what you got ’til it’s gone
They paved paradise to put up a parking lot
Why not?
They paved paradise and put up a parking lot
Hey hey hey
Paved paradise and put up a parking lot

I don’t wanna give it
Why you wanna give it
Why you wanna giving it all away
Hey, hey, hey
Now you wanna give it
I should wanna give it
Now you wanna giving it all away

I don’t wanna give it
Why you wanna give it
Why you wanna giving it all away
Hey, hey, hey
Now you wanna give it
I should wanna give it
Cos you giving it all away
Hey, hey, givin it all,
givin it all….away

Why do you want me?
why do you want me?

Cos’ you’re givin it all away,
Hey, paved paradise to put up a parking lot

source:

Categories: Others

We hadn’t planned for this sort of traffic!

Categories: Introduction of Planning Tags:

“Ten Reasons Why You Should Marry a Planner”

1. They have lots of engineer and humanitarian skills, so they’re genius and caring at the same time.

2. They are used to work as a team, so you’ll never do household works alone.

3. They see things comprehensively, so your point of view will always be considered.

4. Planning is like a toast for breakfast, so planning your future wouldn’t be that hard.

5. They’re planning according to the other people’s needs, so they always planning for your desire.

6. They will always keep their love as a sustainable development.

7. They will always try to interprete you by using a various methods of analysis while keeping tracks that your statement is valid, so there are no room for cheating.

8. They always accept any inputs from the others so they are a good listener.

9. They always evaluate their plans so you’ll see plenty rooms for changes.

10. And the last, they’re RICH.

source : tumblr of someone anonymous

Categories: Others

Planner, Perencanaan dan Produk rencana

Apa perencanaan tata ruang dibutuhkan?

Perencanaan tata ruang saat ini merupakan isu yang banyak dibicarakan masyarakat lokal bahkan global. Di Indonesia, munculnya masalah pada kota maupun desa saat ini menjadikan perencanaan tata ruang selalu dipertanyakan keberadaannya. Pada dasarnya perencanaan tata ruang itu dibutuhkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Nah, agar tidak salah kaprah, ayo kita lebih mengenali perencanaan tersebut mulai dari pengertiannya terlebih dahulu.

Perencanaan adalah proses yang berkelanjutan dalam menentukan pilihan dengan menggunakan segala sumber daya yang ada untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dari pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa perencanaan merupakan proses yang dinamis atau berjalan secara terus menerus. Hal ini sejalan dengan dinamisnya cita-cita manusia untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Objek perencanaan itu sendiri ialah ruang yang merupakan tempat nyata manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Oleh karena itulah perencanaan seperti ini disebut perencanaan tata ruang.

Perencanaan tata ruang muncul karena adanya pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bertambah banyaknya jumlah manusia serta berkembangnya kebutuhan manusia akan ruang mengakibatkan perencanaan menjadi diperlukan. Ruang yang merupakan benda yang terbatas tidak akan mampu menampung seluruh kegiatan manusia yang jumlahnya tidak terbatas. Peran utama perencanaan adalah sebagai proses untuk mengoptimalkan penggunaan ruang tersebut sehingga mampu mengatasi permasalahan keterbatasan ruang tersebut tanpa mengurangi kesejahteraan manusia di dalamnya. Bayangkan jika lahan yang tersedia tidak direncanakan kegunaannya. Monopoli lahan oleh pihak yang berkuasa, perusakan lingkungan, dan ketidakteraturan akan terjadi.

Yuk lebih mengenal perencanaan agar kita bisa mencegah berbagai permasalahan yang tidak perlu terjadi.

Mengapa Perlu Rencana Tata Ruang ?

Ø  Rencana Tata ruang membantu mengontrol pemanfaatan lahan dan sumber daya alam agar penggunaannya dapat memperhitungkan kebutuhan masa depan, melayani kebutuhan masyarakat dan tidak dikuasai oleh pihak tertentu.

Ø  Rencana Tata ruang dibutuhkan untuk mengatur penempatan, manajemen infrastruktur dan fasilitas bagi kepentingan masyarakat

Ø  Rencana Tata ruang dibutuhkan oleh pemeritah sebagai acuan pembangunan suatu wilayah (dari lingkup nasional hingga kawasan).


Siapa itu perencana?

Perencana adalah orang yang memiliki kompetensi dalam melakukan perencanaan. Orang yang mampu melakukan perencanaan dalam bentuk kualitatif, kuantitatif, maupun konseptual. Orang yang mempelajari banyak disiplin ilmu untuk mampu merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dengan seluruh disiplin ilmu tersebut. Perencana adalah orang yang menghasilkan produk perencanaan yaitu dokumen rencana. Di Indonesia, dokumen rencana ini banyak sekali jenisnya, mulai dari rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, kabupaten/ kota yang bersifat umum, hingga rencana tapak/kawasan yang bersifat sangat detail.

Seorang perencana dapat bekerja untuk pemerintah, swasta, maupun NGO:

1. Perencana di Bidang Pemerintahan

Seorang perencana kebanyakan dibutuhkan oleh pemerintahan, seperti contohnya Bappenas, BKPRN (Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan lain-lain yang bidangnya berkaitan dengan perencanaan seperti perekonomian, infrastruktur, pariwisata, perumahan, dan lain-lain. Perencana di bidang pemerintahan bekerja untuk menghasilkan produk perencanaan yaitu dokumen rencana dan program pembangunan. Di Indonesia, dokumen rencana ini banyak sekali jenisnya, mulai dari rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, kabupaten/ kota yang bersifat umum, hingga rencana tapak/kawasan yang bersifat sangat detail.

2. Perencana di Bidang Swasta

Perencana di bidang swasta umumnya bekerja di konsultan yang dikontrak oleh pemerintah untuk    membantu membuat produk rencana. Perencana juga dapat bekerja sebagai tenaga ahli di bagian CSR (corporate social responsibility) perusahaan swasta. Selain itu, pengembang properti atau infrastruktur (jalan, jembatan, waduk, dll) juga membutuhkan planner sebagai tenaga ahli dalam proyeknya

Seorang planner yang bekerja untuk swasta harus memiliki latar belakang pendidikan perencanaan (minimal  S1) di Indonesia sendiri terdapat asosiasi perencanaan yang dinaungi oleh IAP (Ikatan Ahli Perencana) dimana dari asosiasi inilah dapat diperoleh sertifikat profesional perencana yang terdiri dari :

  • Perencana Muda
  • Perencana Madya
  • Perencana Utama

Kualifikasi seorang perencana ditentukan empat kriteria, yakni :

(i)                  pendidikan formal,

(ii)                pengalaman profesional,

(iii)               Pendidikan menerus (continual education) dan

(iv)              promotor (certified planners) yang bertindak sebagai ‘guarantor’   terhadap kompetensi profesional anggota IAP.

3. Perencana yang bekerja sama dengan NGO.

Perencana yang bekerja sama dengan NGO umumnya dipekerjakan sebagai tenaga ahli dalam proyeknya seperti mitigasi bencana, pengembangan komunitas, dll. Beberapa proyek tersebut juga bekerjasama dengan pemerintah.

Planner yang bekerja di konsultan mengerjakan proyek-proyek yang dilelang oleh pemerintah, sedangkan dalam proyek NGO orientasinya biasanya adalah untuk masyarakat. Dalam proyek perencanaan ataupun proyek bukan perencanaan dari pemerintah keberadaan planner biasanya tetap dibutuhkan, perbedaannya dalam proyek perencana, planner berkedudukan sebagai team leader sedangkan di proyek lain sebagai tenaga ahli.

Untuk dapat menjadi seorang team leader  dalam suatu proyek perencanaan biasanya dibutuhkan kriteria tertentu seperti pengalaman selama menjadi perencana, banyak proyek perencanaan yang sudah dikerjakan, latar belakang pendidikan serta sertifikat profesional.

 

Proses dan produk perencanaan

Proses Perencanaan

Proses perencanaan  merupakan bagian dari proses penataan ruang (dapat dilihat di gambar berikut) seorang planner dapat berperan di setiap tahapannya, baik di perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian.

Produk Perencanaan dibagi menjadi dua, yang pertama adalah produk utama (diperintahkan menurut undang-undang ) dan produk pelengkap (tidak diperintahkan melalui undang – undang):

Produk utama :

–  RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah), RENSTRA (Rencana Strategis), SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

–  RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Rencana Rinci Tata Ruang, Rencana Kawasan Strategis, dll

Produk pelengkap :

–   MASTER PLAN KAWASAN, MASTER PLAN KEGIATAN PEMBANGUNAN, dll.

–   RENCANA KHUSUS SEKTORAL : SISTRANAS , TATRAWIL, RIPPDA

 

Perlunya Perencanaan Tata Ruang

Mengapa diperlukan perencanaan kota, wilayah, atau desa, bahkan kampung?

Karena, setiap menentukan langkah dalam suatu pembangunan, diperlukan rencana yang matang agar menguntungkan di segala aspek dan berkelanjutan. Apabila salah langkah, tentunya akan berpengaruh besar, bukan? Tujuan kami dalam merencanakan suatu kota atau desa adalah untuk menyejahterakan masyarakat, menyamankan masyarakat untuk tinggal dan berkegiatan di kota/desa tersebut, dan agar kota/desa tersebut berkelanjutan. Apa itu berkelanjutan? Well, Anda akan sering mendengar kata-kata ini di dunia perencanaan. Kota yang berkelanjutan atau sustainable city adalah kota yang dapat ditinggali dan dimanfaatkan sumber daya nya oleh masyarakat hingga turun temurun, itu adalah pengertian simple nya.

Lalu, bagaimana ketika rencana kami telah berhasil sepenuhnya, atau tujuan kami telah tercapai? Masihkah kami diperlukan? Tentu saja. Kota tidak akan stabil, baik penduduknya, ekonominya, ataupun infrastrukturnya. Jikapun tujuan kami dapat tercapai, kota akan selalu tumbuh dan berubah-ubah, dan rencana baru pun diperlukan. Itulah mengapa RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) harus diperbarui 5 tahun sekali, belum lagi dengan revisinya. Lagipula, tugas perencana bukan hanya merencanakan dokumen sebagai basis pembangunan. Kami juga mengawasi dari penerapan rencana itu sendiri.

Mengapa harus planner lulusan planolog yang merencanakannya? Bukan politisi, atau bahkan artis? Bukankah merencanakan kota seperti main The Sims City? Tidak semudah itu. Kami mempelajari segala sesuatu dengan menyeluruh, kompleks, dan berkesinambungan. Kami para planners, tidak pernah berpikir hanya dari satu sisi. Kami para planners, mementingkan kebutuhan masyarakat, bukan kepentingan golongan masyarakat tertentu. Sehingga dalam perencanaan dan pengembangan pembangunan di suatu daerah, misalnya kota, memerlukan perencana yang dapat memikirkan dalam konteks makro, dan berkelanjutan tentunya. Kami didorong untuk berpikir seperti itu.

Mungkin di benak anda bertanya, apa yang telah kami lakukan sehingga kami bisa dianggap sepenting itu? Sebenarnya, hampir semua pembangunan ada bagian yang kami geluti. Ada beberapa rencana kami yang ditetapkan menjadi kebijakan, ada pula yang tidak. Dalam blog ini akan dijelaskan secara umum mengenai hal-hal apa saja yang dapat dan apa saja yang telah dilakukan oleh para planners.

Mengapa kebanyakan wilayah dan kota di Indonesia terkesan tumbuh tanpa perencanaan yang baik?

Perencanaan disusun untuk menyediakan ruang yang nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan aktivitasnya. Ruang adalah sesuatu yang memiliki luas yang tetap sedangkan masyarakat itu dinamis dan terus mengalami pertumbuhan. Kebanyakan wilayah/kota di Indonesia mengalami kegagalan dalam menata ruangnya, karena gagal mengontrol pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk mengakibatkan pertambahan rumah, infrastruktur, fasilitas umum dan sosial, padahal luas ruang yang tersedia tetap. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan ruang yang ada agar tetap nyaman beraktivitas, pertumbuhan masyarakat ini harus dikontrol.

Lemahnya basis data yang tersedia untuk melakukan perencanaan di Indonesia merupakan salah satu penyebab kebanyakan wilayah dan kota di Indonesia terkesan tumbuh tanpa perencaan. Lemah dalam hal ini berarti minimnya ketersediaan dan kurang validnya data – data yang ada. Dalam menyusun suatu rencana tata ruang, salah satu metode analisis yang digunakan adalah analisis stastistik. Diperlukan data-data yang akurat tentang kondisi suatu daerah  sehingga analisis yang dihasilkan tepat. Apabila data yang digunakan tidak akurat, maka bisa dipastikan tujuan perencanaan kota/wilayah tersebut tidak akan tercapai pada waktu yang direncanakan.

Selain karena minimnya data, Mahbub ul Haq (1983), menyatakan hal yang menyebabkan gagalnya perencanaan adalah ketika para perencana pembangunan terlalu percaya akan angka statistik. Analisis statistik hanya salah satu metode untuk menyusun suatu rencana pembangunan wilayah. Analisis ini harus didukung dengan kondisi spasial, isu-isu dan persoalan nyata masyarakat miskin sehari-hari. Masyarakat butuh program nyata, sebagai hasil terjemahan angka-angka statistik makro tersebut. Analisis statistik yang dilengkapi dengan kondisi spasial dan persoalan nyata akan menjadi dasar yang tepat bagi perencana untuk menyusun rencana pengembangan daerah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang telah disusun berdasarkan data statistik yang akurat dan kondisi nyata di masyarakat biasanya tidak diimplementasikan sepenuhnya dalam proses pengembangan wilayah. Terkadang lobi-lobi politik menghalangi implementasi RTRW. Di saat planner menyusun suatu RTRW, pihak politiklah yang kemudian mengesahkan RTRW tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan kesamaan suhu antara perencana dan pihak politik sehingga RTRW yang telah direncanakan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bukti kegagalan rencana tata ruang dalam menjaga dan melindungi fungsi ekosistem lingkungan adalah terjadinya bencana alam, seperti banjir, longsor, rob dan kerusakan lingkungan lainnya. Bencana banjir yang terjadi di kota-kota besar (seperti Bandung dan Jakarta) menjadi bukti nyata rencana tata ruang gagal diwujudkan. Ketika hujan deras mengguyur selama lebih dari satu jam, genangan di jalan raya Jakarta dan Bandung bermunculan, sehingga menyebabkan meningkatnya persentase jalan raya yang rusak dan kemacetan lalu lintas. Terjadinya bencana alam seperti hal di atas, bisa dicegah melalui penataan ruang yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat, kondisi dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Sumber :

Slide Kuliah Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB

Hello world!

April 29, 2011 1 comment

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can alway preview any post or edit you before you share it to the world.